Website Resmi: kk.mercubuana.ac.id

Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak mempunyai waktu luang mengikuti pendidikan hari hari kerja. Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta menyelenggarakan pendidikan untuk Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Pascasarjana (S2) dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

- Waktu kuliah dapat dipilih Kelas Sore (Senin - Jumat) atau Kelas Sabtu Minggu.
- Biaya studi sangat terjangkau dan dapat diangsur sesuai kemampuan mahasiswa.
- Kampus dapat dipilih yaitu Kampus Meruya atau Kampus Menteng.
- Disediakan Bus Kampus antar jemput untuk daerah Bekasi, Depok dan Tangerang.
- Mahasiswa yang dari luar kota disediakan Penginapan (Mess)

Program Sarjana (S1):
Syarat Mahasiswa: Lulusan SMU, SMK, D3, Akademi atau yang sederajat
Program Studi: Manajemen, Akuntansi, Psikologi, Public Relation, Marketing Communications, Visual Communication, Broadcasting, Design Graphis, Arsitektur, Design Interior, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Sistem Informasi, komunikasi

Program Profesi Akuntansi (PPAK):
Syarat Mahasiswa: Lulusan S1 Akuntansi

Program Pascasarjana (S2):
Syarat Mahasiswa: Lulusan S1, D4 atau yang sederajat
Program Studi: Magister Manajemen Keuangan, Magister Manajemen SDM, Magister Manajemen Pemasaran, Magister Manajemen Operasi/Produksi. Magister Manajemen Industri, Magister Manajemen Telekomunikasi, Magister Ilmu Komunikasi, Magister Akuntansi

Ingin dikirimkan Brosur Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana?. Silahkan isi form dibawah:
Nama Lengkap Email

Jumat, 05 Desember 2008

Jurus Anti Grogi Wawancara

Jurus Anti Grogi Wawancara

Setelah melalui rangkaian tes, akhirnya sampai juga tahap wawancara. Bisa bahaya, nih, kalau sampai nggak bisa jawab!


Nih, tak kasih bocoran pertanyaan yang biasa ditanyakan pas wawancara kerja....

• Apa Kelemahan Anda? Pewawancara mencari tahu titik kelemahan kita, yang hanya diketahui ibu, sahabat atau pacar kita . Tapi justru pertanyaan seperti inilah yang paling sering dilontarkan pada saat wawancara kerja. Jadi lebih baik kalau kita sudah siap. Saat kita di atas angin atas prestasi kita selama ini, tiba-tiba pewawancara menanyakannya tentang “kelemahan dan kegagalan” kita.

Cara Ngeles:Berikan jawaban taktis sekaligus humoris untuk mengatasinya. Misalnya, “Saya lebih suka makanan yang manis daripada yang asin.” Bisa jadi pewawancara akan ikut tertawa dan akhirnya melupakan pertanyaan tersebut. Fiuh… selamat!

Jika tidak, cobalah jawaban seperti “Saya sungguh tidak dapat memikirkan satu pun”, atau yang lebih baik lagi, “Saya tidak menguasai segala hal, tapi saya tidak mengartikan ini sebagai kelemahan. Saya menyamakan kelemahan dengan kerapuhan dan saya tidak menganggap diri saya rapuh. Jika ada sesuatu yang tidak dapat saya lakukan atau tidak saya ketahui, saya akan mencari seseorang yang dapat melakukannya atau mengetahuinya”.



• “Gaji yang Anda minta terlalu tinggi. Memang sehebat apa, sih, Anda?”Ada baiknya kita survei dulu, berapa gaji untuk posisi yang kita ingini di perusahaan tersebut? Jangan lupa untuk cari tahu kesejahteraan atau fasilitas apa saja yang diberikan oleh perusahaan. Nggak perlu juga ‘menjual diri’ berlebihan karena itu bakal menyebalkan dan bukti kalau kita nggak pede tampil apa adanya.

Cara Ngeles:

"Soal seberapa hebatnya saya, tentu penilaian itu akan datang dari Bapak/Ibu. Saya pikir jumlah itu sebanding dengan kemampuan dan pengalaman saya dan masih berada dalam kisaran gaji dalam pasar kerja. Selain itu, seperti yg tertulis pada CV, saya sudah pernah mengerjakan A, B, C dengan hasil sangat memuaskan. Jika saya mendapatkan pekerjaan ini, saya senang sekali bila dapat membuktikannya kepada Bapak/Ibu.



Sumber : CC

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design